Tuesday, 24 February 2015

cara membuat antivirus sederhana vb 6.0

Pertama kita harus mengerti bagaimana cara kerja
sebuah AV sederhana, pada dasarnya sebuah software AV mempunyai
komponen-komponen :
1. Engine scanner, ini merupakan komponen utama AV
dalam mengenali sebuah pattern virus. Engine ini dapat dikelompokkan
menjadi statis dan dinamis. Statis dalam hal ini dapat disebut menjadi
spesifik terhadap pattern tertentu dari sebuah file virus. Checksum
merupakan salah satu contoh dari engine statis ini. Dinamis dalam
artian dia mengenali perilaku ‘umum’ sebuah virus. Heuristic menjadi
salah satu contohnya.

2. Database definition, menjadi sebuah referensi dari sebuah pattern
file virus. Engine statis sangat bergantung kepada komponen ini.

3. Decompress atau unpacking engine, khusus untuk pengecekan file-file
yang terkompresi (*.rar, *.zip, dll) atau kompresi atau packing untuk
file PE seperti UPX, MeW , dll.

Tidak jarang hasil dari pengecekan terhadap file
suspect virus menghasilkan false-positive bahkan false-negative (–
false-positive berarti file yang bersih dianggap thread oleh AV, dan
false-negative berarti file yang 100% thread akan dianggap bersih).
Semua itu dapat diakibatkan oleh ketidak-sempurnaan dari engine scanner
itu sendiri. Misal

pada contoh kasus Engine String scanner (–Engine scanner yang
menyeleksi string-string dari file text-based), bila diterapkan rule 3
out of 5 (– bila AV menemukan 3 dari daftar 5 string kategori
malicious) maka AV akan memberikan bahwa file terindikasi sebuah thread
yang positif. Padahal file tsb nyatanya tidak menimbulkan efek
berbahaya bila dijalankan atau dieksekusi. Kesalahan scanning macam ini
lazim ditemukan untuk file-file *.VBS, *.HTML, dll. Untuk penggunaan
engine checksum sangat banyak ditemui di beberapa software AV lokal.
Checksum yang lazim digunakan diantaranya CRC16, CRC32, MD5, dll.
Dikarenakan mudah untuk diimplementasikan. Engine ini sendiri bukannya
tanpa cacat, Checksum bekerja dengan memproses byte demi byte dari
sebuah file dengan sebuah algoritma tertenu (– tergantung dari jenis
checksum yang digunakan) sehingga menghasilkan sebuah format tertentu
dari file tsb. Contoh checksum menggunakan CRC32 dan MD5 :

* calCrc = CRC32(file_name_and_path)

* calMD5 = MD5(file_name_and_path)

Maka isi dari string calCrc adalah 7AF9E376,
sedangkan untuk MD5nya adalah 529CA8050A00180790CF88B63468826A. Perlu
diketahui bila virus menerapkan rutin yang mengubah byte tertentu dari
badan virus tsb setiap kali maka penggunaan engine checksum ini akan
kurang optimal karena bila 1 byte berubah dari file maka checksum juga
akan berubah.

Mari kita belajar membuat sebuah AV sederhana, yang diperlukan :

1. Software Visual Basic 6.0

2. Sedikit pemahaman akan pemograman Visual Basic 6.0

3. Sampel file bersih atau virus (– opsional)

First#

Sekarang kita akan belajar membuat sebuah rutin sederhana untuk :

- Memilih file yang akan dicek

- Membuka file tersebut dalam mode binary

- Memproses byte demi byte untuk menghasilkan Checksum

Buka MS-Visual Basic 6.0 anda, lalu buatlah sebuah
class module dan Form dengan menambahkan sebuah objek Textbox,
CommonDialog dan Command Button. (Objek CommonDialog dapat ditambahkan
dengan memilih Project -> COmponent atau Ctrl-T dan memilih
Microsoft Common Dialog Control 6.0) Ketikkan kode berikut pada class
module (kita beri nama class module tsb clsCrc) :

================= START HERE ====================

Private crcTable(0 To 255) As Long ‘crc32

Public Function CRC32(ByRef bArrayIn() As Byte, ByVal lLen As Long, Optional ByVal lcrc As Long = 0) As Long

‘bArrayIn adalah array byte dari file yang dibaca, lLen adalah ukuran atau size file

Dim lCurPos As Long ‘Current position untuk iterasi proses array bArrayIn

Dim lTemp As Long ‘variabel temp hasil perhitungan

If lLen = 0 Then Exit Function ‘keluar fungsi apabila ukuran file = 0

lTemp = lcrc Xor &HFFFFFFFF

For lCurPos = 0 To lLen

lTemp = (((lTemp And &HFFFFFF00) \\ &H100) And &HFFFFFF) Xor (crcTable((lTemp And 255) Xor bArrayIn(lCurPos)))

Next lCurPos

CRC32 = lTemp Xor &HFFFFFFFF

End Function

Private Function BuildTable() As Boolean

Dim i As Long, x As Long, crc As Long

Const Limit = &HEDB88320

For i = 0 To 255

crc = i

For x = 0 To 7

If crc And 1 Then

crc = (((crc And &HFFFFFFFE) \\ 2) And &H7FFFFFFF) Xor Limit

Else

crc = ((crc And &HFFFFFFFE) \\ 2) And &H7FFFFFFF

End If

Next x

crcTable(i) = crc

Next i

End Function

Private Sub Class_Initialize()

BuildTable

End Sub

================= END HERE ====================

Lalu ketikkan kode berikut dalam event Command1_Click :

================= START HERE ====================

Dim namaFileBuka As String, HasilCrc As String

Dim CCrc As New clsCrc ‘bikin objek baru dari class ClsCrc

Dim calCrc As Long

Dim tmp() As Byte ‘array buat file yang dibaca

Private Sub Command1_Click()

CommonDialog1.CancelError = True ‘error bila user mengklik cancel pada CommonDialog

CommonDialog1.DialogTitle = “Baca File” ‘Caption commondialog

On Error GoTo erorhandle ‘label error handle

CommonDialog1.ShowOpen

namafilbuka = CommonDialog1.FileName

Open namafilbuka For Binary Access Read As #1 ‘buka file yang dipilih dengan akses baca pada mode binary

ReDim tmp(LOF(1) – 1) As Byte ‘deklarasi ulang untuk array, # Bugs Fixed #

Get #1, , tmp()

Close #1

calCrc = UBound(tmp) ‘mengambil ukuran file dari array

calCrc = CCrc.CRC32(tmp, calCrc) ‘hitung CRC

HasilCrc = Hex(calCrc) ‘diubah ke format hexadesimal, karena hasil perhitungan dari class CRC masih berupa numeric

Text1.Text = HasilCrc ‘tampilkan hasilnya

Exit Sub

erorhandle:

If Err.Number <> 32755 Then MsgBox Err.Description ‘error number
32755 dalah bila user mengklik tombol cancel pada saat memilih file

================= END HERE ====================

COba anda jalankan program diatas dengan memencet
tombol F5, lalu klik Command1 untuk memilih dan membuka file. Maka
program akan menampilkan CRC32nya.

Second#

Kode diatas dapat kita buat menjadi sebuah rutin pengecekan file
suspect virus dengan antara membandingkan hasil CRC32nya dan database
CRC kita sendiri. Algoritmanya adalah :

- Memilih file yang akan dicek

- Membuka file tersebut dalam mode binary

- Memproses byte demi byte untuk menghasilkan Checksum

- Buka file database

- Ambil isi file baris demi baris

- Samakan Checksum hasil perhitungan dengan checksum dari file

Format file database dapat kita tentukan sendiri, misal :

- FluBurung.A=ABCDEFGH

- Diary.A=12345678

Dimana FluBurung.A adalah nama virus dan ABCDEFGH dalah Crc32nya. Jika
kita mempunyai format file seperti diatas, maka kita perlu membaca file
secara sekuensial per baris serta memisahkan antara nama virus dan
Crc32nya. Dalam hal ini yang menjadi pemisah adalah karakter ‘=’.

Buat 1 module baru (– diberi nama module1) lalu isi dengan kode :

================= START HERE ====================

Public namaVirus As String, CrcVirus As String
‘deklarasi variabel global untuk nama dan CRC virus Public pathExe as
String ‘deklarasi variabel penyimpan lokasi file EXE AV kita

Public Function cariDatabase(Crc As String, namaFileDB As String) As Boolean

Dim lineStr As String, tmp() As String ‘variabel penampung untuk isi file

Open namaFileDB For Input As #1 ‘buka file dengan mode input

Do


Line Input #1, lineStr

tmp = Split(lineStr, “=”) ‘pisahkan isi file bedasarkan pemisah karakter ‘=’

namaVirus = tmp(0) ‘masukkan namavirus ke variabel dari array

CrcVirus = tmp(1) ‘masukkan Crcvirus ke variabel dari array

If CrcVirus = Crc Then ‘bila CRC perhitungan cocok/match dengan database

cariDatabase = True ‘kembalikan nilai TRUE

Exit Do ‘keluar dari perulangan

End If

Loop Until EOF(1)

Close #1

End Function

================= END HERE ====================

Lalu tambahkan 1 objek baru kedalam Form, yaitu
Command button2. lalu ketikkan listing kode berikut kedalam event
Command2_Click :

================= START HERE ====================

If Len(App.Path) <= 3 Then ‘bila direktori kita adalah root direktori

pathEXE = App.Path

Else

pathEXE = App.Path & “\\”

End If

CommonDialog1.CancelError = True ‘error bila user mengklik cancel pada CommonDialog

CommonDialog1.DialogTitle = “Baca File” ‘Caption commondialog

On Error GoTo erorhandle ‘label error handle

CommonDialog1.ShowOpen

namafilbuka = CommonDialog1.FileName

Open namafilbuka For Binary Access Read As #1 ‘buka file yang dipilih dengan akses baca pada mode binary

ReDim tmp(LOF(1) – 1) As Byte ‘deklarasi ulang untuk array # Bugs Fixed #

Get #1, , tmp()

Close #1

calCrc = UBound(tmp) ‘mengambil ukuran file dari array

calCrc = CCrc.CRC32(tmp, calCrc) ‘hitung CRC

HasilCrc = Hex(calCrc) ‘diubah ke format hexadesimal, karena hasil perhitungan dari class CRC masih berupa numeric

If cariDatabase(HasilCrc, pathEXE & “DB.txt”) Then ‘bila fungsi bernilai TRUE

MsgBox “Virus ditemukan : ” & namaVirus ‘tampilkan message Box

End If

Exit Sub
ada saat memilih file

================= END HERE ====================

Fitur AV sederhana ini dapat ditambahkan dengan
fitur process scanner, akses registry, real-time protection (RTP) dan
lain lain. Untuk process scanner pada dasarnya adalah teknik enumerasi
seluruh proses yang sedang berjalan pada Sistem Operasi, lalu mencari
letak atau lokasi file dan melakukan proses scanning.

Tuesday, 17 February 2015

Job Sheet UKK SMK YADIKA BALAM 2014/2015

Buat adek-adek, kakak-kakak yang ingin mengetahui ataupun ingin mempelajari cara membuat Job Sheet tentang Uji Kompetensi. Ane kasih contohnya !

Tolong jangan di contoh seperti anak kecil yah :-D
Jadilah pencontek yang cerdas :-D :-D :-D

kalau mau download bisa disini


Selamat & Sukses

Sunday, 15 February 2015

Scrip Mikrotik Membangun rancang bangun server dengan RB 750

Buat teman-teman ane yang lagi UKOM semoga berhasil anti remedial kawan,
SEMANGATTTTT TKJ 1 BISAAA !!!!


Semoga membantu kalian yah :-D
Sebelumnya harus berusaha terlebih dahulu lohhhhh

Thursday, 12 February 2015

Tuesday, 7 October 2014

Cara Mengetahui Asal Pengunjung Blog Dengan Widget Histats

Dengan mengetahui dari mana asal pengunjung blog, pemilik blog akan melihat jumlah pengunjung online, asal negara, reffering website dan mesin pencari. widget yang akan digunakan akan sangat membantu optimasi posting blog berikutnya jika pemilik blog dapat melihat kata kunci mana yang banyak dicari visitor. anda juga dapat melihat aktivitas pengunjung yang sedang online di blog anda secara live langsung beserta browser dan IP Address yang digunakan.

Bagaimana cara melihat asal muasal datangnya pengunjung blog? caranya sangat mudah yaitu dengan memasang widget gratis dari Histats. Widget pencatat statistik blog ini sudah kang topjer pasang lebih dari 2 tahun dan terbukti sangat membantu dalam mengevaluasi statistik pengunjung blog http://ilmu-tkjyadika.blogspot.com
http://usa1.ffcdn.net/images/SCRhome_f2.png



Widget histats untuk mencatat pengunjung blog secara detail :

Tidak hanya melihat dari mana asal pengunjung blog datang, widget histats juga mampu memonitor jumlah pengunjung blog yang sedang online secara langsung. meskipun ada script pencatat pengunjung seperti Feedjit maupun Google analytic, kang topjer lebih merekomendasikan widget histats ini.

Cara Mengetahui Asal Pengunjung Blog Dengan Widget Histats

  1. Kunjungi www.histats.com dan registrasi akun
  2. Setelah sukses registrasi, klik menu 'Control panel'
  3. Pada menu control panel, klik 'Create new website account'
  4. Kemudian menuju ke 'Counter code' untuk mendapatkan script histats yang akan dipasang di blog
  5. Pilih tampilan counter code sesuai selera anda
  6. Copy script tersebut
  7. Pada halaman 'Layout' blogger.com, klik 'Add a Gadget' dan pilih 'HTML/JavaScript'
  8. Paste script Histats dan Save

Berbeda dengan Feedjit yang menampilkan iklan di bawah widgetnya, histats memiliki tampilan yang menarik dan bervariasi tanpa embel-embel iklan pada widget.

Widget ini mampu mencatat asal negara hingga kota pengunjung blog pada panel 'Geolocation', browser yang digunakan pengunjung 'Browsers / os / lang', serta jumlah pengunjung online secara detail. jadi tidak hanya melihat asal muasal datangnya pengunjung.

Artikel ini bukan iklan atau sejenisnya, hanya sekedar share dan sebagai ungkapan rasa terima kasih admin kepada Histats.com

Thursday, 2 October 2014

Setting Load Balancing Fail Over MikroTik

Load Balancing adalah salah satu cara agar koneksi tetap terjaga stabil, baik itu secara marking ip maupun bukan. Selain itu load balancing digunakan sebagai koneksi cadang jika salah satu isp mengalami masalah/trobel koneksi klien dapat dialihkan ke isp lain, dalam konsep load balancing bisa menggunakan beberpa ISP sekaligus biasanya pada warnet menggunakan dua isp dengan marking isp satu untuk klien gamers dan isp dua untuk klien browser. Tidak menutup kemungkinan juga menggunakan empat isp atau lebih tergantung dari kebutuhan.

Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi cara setting load balancing fail over pada mikrotik rb750. Untuk lebih jelasnya silahkan simak contoh konsep berikut ini :

ISP 1 ==>> Speedy

IP Router ADSL (LAN) : 192.168.0.1
IP DNS 1 : 202.134.0.155
IP DNS 2 : 202.134.2.5

ISP 2 ==>> IM2 (Wireless)

IP Gateway : 203.81.187.62
IP DNS 1 : 203.21.180.9
IP DNS 2 : 203.21.180.10

Kebutuhan :

50 Komputer Klien untuk Game
Network :192.168.2.64/26 (Sehingga Ip Address range nya : 192.168.2.65 sampai 192.168.2.128 dengan Netmask : 255.255.255.192)

50 Komputer Klien untuk Browsing
Network : 192.168.2.0/26 (Sehingga Ip Address range nya :192.168.2.1 sampai192.168.2.63 dengan Netmask : 255.255.255.192)

Sehingga jika digambarkan topologi jaringan nya seperti ini

Topologi Load Balancing
Mari kita lanjutkan dengan melakukan beberapa setting di router mikrotik, masuk ke therminal mikrotik lalu ikut langkah-langkah berikut ini :

# interface set ether1 name=speedy

# interface set ether2 name=im2

# interface set ether3 name=lokal

# ip addressadd address=192.168.0.1/24 interface=speedy

# ip addressadd address=203.81.187.62/24 interface=im2

# ip addressadd address=192.168.2.0/24 interface=lokal

# ip firewall mangle add chain=prerouting src-address
=192.168.3.0/26 \ action=mark-routing new-routing-mark=browsing

# ip firewall mangle add chain=prerouting src-address
=192.168.3.64/26 \ action=mark-routing new-routing-mark=games

# ip route add gateway=192.168.0.1 dst-address
=0.0.0.0/0 routing-mark=browsing

# ip route add gateway=203.81.187.1 dst-address
=0.0.0.0/0 routing-mark=games

# ip firewall nat add chain=srcnatsrc-address
=192.168.2.0/24 action=masquerade

Setting pada router mikrotik sudah selesai untuk pengisian ip pada tiap klien gunakan :

Klien Browsing :

 IP Address mulai =192.168.2.1   sampai   192.168.2.63.
Netmask : 255.255.255.192
Gateway : 192.168.2.254
DNS Primary : 202.134.0.155
DNS Secondry : 202.134.2.5

Klien Gamers :

IP Address mulai ; 192.168.2.65 sampaidengan 192.168.2.128.
Netmask : 255.255.255.192
DNS Primary : 203.21.180.9
DNS Secondary : 203.21.180.10
Gateway : 192.168.2.254

Demikian cara setting load balancing fail over pada router mikrotik, semoga membantu.

Manajemen Bandwidth Pada Mikrotik

Hal itu tidak di imbangi dengan kemampuan bandwidth yang tersedia, bagi para pengusaha warnet tentu sangat menjengkelkan jika kebanyakan dari kliennya mengakses game online, video streaming, dan download menggunakan IDM secara bersamaan. Tentu aktifitas tersebut akan menguras habis kapasitas bandwith yang tersedia akibatnya koneksi internet tidak stabil.

Salah satu fitur dari mikrotik yaitu memungkinkan kita untuk melakukan manajeman bandwidth, dengan adanya fitur ini koneksi internet bisa lebih stabil meskipun klien melakukan aktifitas download dengan IDM, video streaming, dan bermain game online secara bersamaan koneksi akan tetap terjaga stabil dan tidak mengganggu klien lainnya.

Langsung saja saya jelaskan pada contoh kasus manajemen bandwidth :

Asumsikan kita memiliki usaha warnet dengan kecepatan akses internet 1Mbps dari speedy, kita memiliki 8 klien yang nantinya dibedakan trafficnya antara klien browsing dan game online. Bayangkan 8 klien berebut kecepatan internet yang hanya 1Mbps tanpa adanya filter dan peraturan. Oke, sekarang dari data tersenut dapat kita simpulkan.

Kecepatan Bandwidth Maks dari ISP : 1 Mbps
4 Klien : Browsing
4 Klien : Game Online
Masing-masing klien kita limit kecepatan traffic downlink nya adalah maksimal 256kbps.

Setting Manajemen Bandwidth Mikrotik

Sebelumnya mohon untuk menyimak artikel saya sebelumnya untuk melakukan marking traffic

- Setting Load Balancing Mikrotik

Kita mulai setting manajemen bandwidth pada mikrotik, langkah pertama masuk ke menu IP > Firewall > tab Mangle > add


Setting Mangle Mikrotik 1.0

Setting Mangle Mikrotik 1.1
Setting mangle sesuai dengan gambar 1.0 dan 1.1. Kemudian lanjutkan dengan membuat Queue types

Setting Queue Types Mikrotik 1.2
Kemudian kita setting maksimal limit trafficnya menjadi 256kbps

Limit Traffic Mikrotik 1.3
Demikianlah tutorial cara setting manajemen bandwidth pada mikrotik, semoga dapat membantu. Jika ada hal-hal yang ingin ditanyakan silahkan tulis pada kolom komentar.

Download MikroTik Script Maker


Dulu waktu saya dalam proses belajar mikrotik, bagian materi pembuatan script lah yang paling saya bingungkan bahkan sampai sekarang masih belum menguasai sepenuhnya. Ya maklum gak bisa bahasa programers biasanya saya pakai bahasa tubuh hehehe :D, saat ini sudah ada software buatan kocok jaya team untuk membuat script mikrotik secara mudah dan gamblang.

Software MikroTik Script Maker V3 tentu akan sangat membantu kita untuk melakukan scripting dalam konfigurasi jaringan mikrotik kita, software ini sudah dilengkapi untuk pembuatan script simple queue, queue tree + mangle, simple IIX + queue IX + mangle AIO, create dota, dan remote script. Sangat membantu kita pembuatan script mikrotik kan, saya rasa beberapa fitur yang diberikan pada software ini sudah lumayan cukup lah untuk kebutuhan konfigurasi jaringan mikrotik kita.

Bagi yang berminat atau pengen nambah koleksi, silahkan download gratis software mikrotik script maker ini di http://sdrv.ms/1iiFSon semoga bermanfaat ya.

Dasar kode perintah atau commands pada Mikrotik

 Kali ini ane bakal share Perintah-perintah dasar di Mikrotik OS,
 Sebelumnya Baca artikel cara install Mikrotik OS di pc,
 oke langsung aja gan cekidot :>>>
  • certificate 
  • import  
  • log  
  • ppp 
  • redo 
  • Special- login
  • driver 
  • interface 
  • password 
  • queue 
  • routing 
  • system
  • ip 
  • ping 
  • quit 
  • setup 
  • tool 
  • file
  • isdn-channels 
  • user export 
  • port 
  • radius 
  • snmp
  • undo

Diatas adalah beberpa kode perintah / commands pada terminal mikrotik, mungkin teman-teman ada yang mau menambahkan silahkan tambahkan pada form komentar ya. Sekarang kita lanjut pada contoh penerapan kode perintah / commands mikrotik.

Untuk melihat interface yang terpasang

# interface list


Untuk memberi name interface

# interface set (nomor interface) name=nama interface

Note ; nomor interface dapat dilihat saat mengecek interface yang terpasang


Untuk menambah ip address

# ip address add address=(masukan ip addressnya) interface=(nama interface)


Untuk menambah gateway

# ip route add gateway=(masukan ip gateway)


Untuk memberi dns

# ip dns set primary-dns=(masukan ip dns primary)



# ip dns set seconday-dns=(masukan ip dns secondayry)



Demikian artikel pengenalan basic belajar mikrotik untuk commands pada terminal mikrotik dan contoh penerapannya. Semoga dapat membantu

Cara Install & Setting MikroTik Router OS Pada VirtualBox

Pada artikel kali ini saya akan membahas cara install dan setting mikrotik router os pada virtualbox, mungkin kalian sudah mengerti cara installnya tapi sudahkah kalian mengerti cara settingnya agar dapat berjalan layaknya sebuah router? :) Jika kalian sudah ada yang mengerti silahkan tinggalkan laman ini dan cari topik artikel yang lain :D so,,,, khusus buat yang belum mengerti saja.

Kelemahan virtualbox konfigurasi network NAT tidak dapat berkomunikasi dengan jaringan LAN yang terpasang pada pc kita, hal ini berbeda dengan vmware network NAT nya dapat berkomunikasi dengan jaringan yang ada di pc. Lalu bagaimana solusinya? okey, pertama yang perlu kalian lakukan adalah membuat virtual machine pada virtualbox, sesuaikan saja dengan kebutuhan. Saya lewati saja langkah ini, karena saya yakin kalian sudah faham.
Setelah selesai membuat virtual machine langkah selanjutnya adalah melakukan setting. Masuk pada menu setting virtual box. Kemudian masuk pada pengaturan network 
Adapter 1 = pilih bridged adapter yang terhubung ke lan.
Adapter 2 = Pilih Internal Network (inet) hal ini berfungsi agar jaringan virtual machine dapat saling berkomunikasi atau bertukar data. 
Setelah itu simpan dan start vritual machine mikrotik nya, maka akan muncul jendela seperti dibawah ini silahkan kalian load hasil download file iso mikrotik router os x86 nya. File iso dapat di download pada website resmi mikrotik www.mikrotik.co.id
Lalu akan muncul gambar seperti ini, tekan tombol A pada keyboard untuk menginstall semua fitur, tekan tombol i pada keyboard untuk melakukan install. Maka akan muncul pemberitahuan untuk melakukan format hdd pada virtual machine tekan tombol y pada keyboard dan tekan tombol y lagi.

Setelah proses installasi selesai, hilangkan cek list file iso mikrotik agar setelah reboot tidak kembali ke menu installasi mikrotik lagi.
Sekarang install mikrotik router os x86 sudah selesai, tinggal melakukan konfigurasi IP dan NAT.
Misalnya IP LAN 192.168.0.1 yang terhubung ke internet dan hub yang terbaca pada mikrotik sebagai ethernet0, sedangkan adapter internal network atau inet kita setting IP 10.17.32.1 yang terbaca pada mikrotik sebagai ethernet1. Sekarang kita mulai langkah-langkahnya,
Coba kalian ping ip 10.17.32.1 melalaui CMD pasti hasilnya RTO (Request Time Out) kan?? hal itu membuktikan bahwa mikrotik router os nya belum bisa berkomunikasi  dengan jaringan yang ada pada pc. Okey, sekarang kita setting mikrotik nya.....
ketik perintah :
# interface print (untuk melihat daftar interface ethernet adapter yang terpasang)
# interface set 0 name=LAN
# interface set 1 name=inet
# ip address set address=192.168.0.1/24 interface=LAN
# ip address set address=10.17.32.1/24 interface=inet
# ip dns set allow-remote-requests=yes cache-max-ttl=1w cache-size=4096KiB \ max-udp-packet-size=512 servers="125.160.4.82,203.130.196.155" (sesuai kan dengan dns dari isp kalian)
# ip route add gateway=192.168.0.1 disabled=no
# ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat comment="Jaringan lokal" disabled=no \ out-interface=LAN
# ip firewall nat add action=masquerade chain=srcnat comment="Jaringan virtual" disabled=no \ out-interface=inet

Sekarang coba kita tes lagi ping melalui CMD ke IP 10.17.32.1 bisa kan??? :) Nah sekarang tugas kalian untuk mengimprovisasi kebutuhan dan model tropologi jaringan kalian. Pada intinya cara install dan settting mikrotik router os x86 di virtualbox ini adalah penggunaan mode bridged, inet, dan proses NAT. Semoga artikel saya kali ini bermanfaat, Good Luck